Cara Budidaya Pisang Yang Praktis dan Menguntungkan

Budidaya Pisang – Pisang yang lebih dikenal memiliki nama latin musa paradisiaca yang biasanya mempunyai ciri berbatang basah dan memiliki daun yang lebar dan panjang.

Pada umumnya pisang yang banyak dikonsumsi hingga saat ini adalah pisang jenis musa paradisiaca. Jenis pisang ini merupakan hasil persilangan antara musa acuminata dan musa balbisiana. yang lebih kita kenal menjadi musa ×paradisiaca.

Buah pisang memiliki gizi yang kaya akan potasium, riboflavin, niasin dan serat. Pisang juga memiliki kandungan energi yang tinggi dan cepat dicerna karena adanya kadar gula tinggi di buah pisang, sehingga pisang sangat bermanfaat untuk makanan ringan.

Pisang memilikin banyak varietas. Biasanya varietas yang banyak dijual di supermarket saat ini adalah varietas Cavemdish, yang memilki ukuran buah panjang.

Syarat tumbuh tanaman pisang

Berikut kami berikan syarat-syarat tumbuh tanaman pisang yang baik dalam budidaya pisang :

1. Iklim

dalam proses budidaya pisang yang baik dimulai dari bibit pisang yang baik. Maka dari itu telah kami berikan cara memilih bibit pisang yang baik.

  • Syarat pertama pada tanaman pisang agar dapat tumbuh serta berbuah secara maksimal yaitu memiliki Iklim tropis dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Namun tanaman pisang juga bisa tumbuh pada daerah yang beriklim subtropis tetapi proses berbuahnya akan kurang baik.
  • Tanaman pisang mampu bertahan hidup pada daerah yang kekurangan air, karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki kandungan air yang tinggi, namun hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman pisang tidak tumbuh dengan maksimal.
  • Selanjutnya kecepatan angin di lokasi lahan budidaya harus kalian perhitungkan. Jika kecepatan anginnya cukup tinggi maka bisa merusak daun pisang dan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman pisang yang tidak akan maksimal
  • Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520-3800 mm per tahun dengan temperatur 15-35°C. Tanaman ini juga dapat satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan. Usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan agar tidak terjadi genangan air.

2. Tanah atau media tanam

  • Tanaman pisang bisa tumbuh dengan optimal pada kondisi tanah yang kaya akan unsur hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini termasuk ke dalam tanaman yang relatif rakus terhadap penyerapan makanan, sehingga baiknya yang harus kalian lakukan dalam media tanam ini yaitu menyediakan lahan yang mengandung unsur hara yang tinggi dengan cara  melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang
  • Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang teratur, namun usahakan jangan sampai ada genangan air pada lahan budidaya pisang.
  • Kemudian perhatikan juga kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200 cm, di daerah setengah basah 100-200 cm, serta untuk di daerah kering berkisar 50-150 cm. Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik karena tanaman ini tidak bisa tumbuh dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%.

3. Ketinggian tempat

Tanaman pisang dapat tumbuh pada daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 2.000 dpl. Hanya untuk pisang jenis tertentu saja yang bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl seperti pisang ambon, pisang tanduk, dan pisang nangka

Tahapan Budidaya Pisang

1. Pemilihan bibit pisang

photo by mutiaratani.com

Tahapan yang pertama dalam budidaya pisang adalah pemilih bibit. Pemilihan bibit ini memiliki peran yang sangat penting dalam budidaya pisang. Supaya mendapatkan hasil maksimal sebaiknya perbanyakan tanaman pisang dengan menggunakan cara vegetatif.

Berikut ini ciri-ciri pembibitan tanaman pisang :

  • Pada tanaman pisang terdapat dua jenis pembibitan yaitu anakan muda dan anakan dewasa. sebaiknya pilih anakan yang sudah dewasa, karena umumnya sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.
  • Pilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip seperti pedang, dan berhelai daun sempit.
  • Bibit atau tunas pisang yang baik memiliki ukuran panjang mencapai 100-150 cm
  • Memiliki diameter batang pisang mencapai 15-20 cm.
  • Kondisi fisik tunas atau bibit pisang bersih dari kotoran dan penyakit atau hama.

2. Persiapan lahan budidaya pisang

photo by kelapkelipi.blogspot.com

Tahapan selanjutnya yaitu persiapan lahan untuk budidaya pisang. Sebaiknya perlu diperhatikan sebelum melakukan tahap ini yaitu mulai dari iklim, jenis tanah yang disukai tanaman pisang, kontur tanah, kemudahan akses, ketigggian tempat dan lain sebagainya.

Sebelum menanam pisang sebaiknya terlebih dahulu membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih padat, membuat saluran pengairan atau drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya miring.

3. Proses Penanaman bibit pisang

Photo by abahtani.com

Sebaiknya dalam proses penanaman pisang ini pastikan pemilihan waktu yang baik dan tepat yaitu dimulai pada bulan September-Oktober atau menjelang musim penghujan. Sebelum melakukan tanam pisang sebaiknya terlebih dahulu memberi pupuk organik semacam pupuk kandang atau pupuk kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik ini sangatlah mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang.

4. Pemeliharaan Tanaman Pisang

Penjarangan

Untuk memperoleh hasil tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang terdapat 3-4 batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda (fase pertumbuhan). Setelah mencapai usia 5 tahun, lalu bongkar rumpun tersebut untuk diganti tanaman pisang yang baru.

Penyiangan

Pada proses penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan tanaman pisang dari gulma dan rerumputanmyang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang.

Kemudian lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan tunas pisang bisa bertambah banyak. Akar pisang ini memiliki panjang sekitar 15 cm di bawah permukaan tanah, sebaiknya dalam proses  ini penyiangan tidak perlu dilakukan secara mendalam.

Perempalan

Daun pisang yang sudah mulai mengering sebaiknya segera dipangkas untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran hama penyakit. kalian bisa melakukan aktivitas perempalan sewaktu-waktu.

Pemupukan

Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam tanah. Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCl, dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium. Pupuk Nitrogen diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di larikan yang mengelilingi rumpun tanaman pisang. Selesai dipupuk, lalu larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah. Sedangkan untuk proses pemupukam kalium dan fosfat dilakukan sebanyak 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam satu tahun )

Pengairan dan Penyiraman

Tanaman pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara pengairannya bisa dengan disiram atau mengalirkan air di antara baris tanaman pisang.

Pemeliharaan Buah

Jika jantung pisang sudah berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus dilakukan proses pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu. Apabila sisir buah sudah mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan kantung plastik bening untuk menjaga kemulusan buah agar terhindar dari hama penyakit perusak buah. Gunakan kantong plastik polietilen (bisa dibeli di toko plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang dengan berdiameter 1,25 cm. kemudian Atur sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45 cm sampai atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir terbawah.

Hama Penyakit dan Gulma Tanaman Pisang

1. Hama Pisang

  • Ulat penggulung daun pisang (Erienota thrax)
photo by jenispisangdanmanfaatnya.blogspot.com
  • Uret kumbang penggerek batang pisang (Cosmopolites sordidus)
  • Ngengat kudis pisang (Nacoleia Octasema)
  • Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).

2. Penyakit Pisang

  • Antraknosa
  • Layu Fusarium
photo by warasfarm.com
  • Layu Bakteri
  • Kerdil

3. Gulma pada Pisang

Biasanya setelah proses tanam pisang dan keika kanopi dewasa sudah mulai terbentuk, gulma akan menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi dalam budidaya pisang. Berikut ini merupakan cara pengendalian gulma pada pisang :

  • Gunakan herbisida semacam Gesapax 80 Wp, Round up, Paraquat dan dalapon.
  • Tanamlah tanaman penutup tanah yang bisa menahan laju erosi, tahan terhadap naungan, tidak gampang diserang oleh hama penyakit, bukan tumbuhan menjalar. Contohnya Geophila repens.
  • lalu, tutup tanah dengan memakai plastik polietilen.

Proses Pemanenan

Photo by abahtani.com

Pada proses pemanenan buah pisang biasanya dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan sudutnya yang tidak menyiku. Buah pisang yang siap dipanen memilki usia di antara 100 – 120 hari setelah kemunculan bunga ( bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang ditanam). Agar dapat seragam dan serentak proses pematangan sebaiknya dirangsang dengan menggunakan bahan seperti asap dari daun-daun kayu yang dibakar, daun yang segar (daun akasia), penggunaan karbit, ethrel / ethepon, propilen, asetilen, lamanya sekitar 10 – 12 jam

Leave a Comment