Mengenal Kapak Genggam Sebagai Peninggalan Zaman Paleolitik

Salah satu peninggalan di zaman paleolitikum yang sampai detik ini masih bisa kita nikmati fungsinya adalah kapak genggam. Benda peninggalan zaman Paleolitikum ini merupakan sebuah alat yang memang digunakan dengan cara digenggam. Gambar kapak genggam sebenarnya mirip dengan kapak biasanya.

Akan tetapi kapak genggam memiliki perbedaan dengan kapak biasanya yaitu jenis kapak ini tidak memiliki tangkai untuk dipegang. Kapak genggam sendiri hadir dengan berbagai jenis. Ulasan selengkapnya tentang kapak ini bisa kita simak bersama – sama dalam uraian informasi di bawah ini!

Mengenal Ciri-ciri Kapak Genggam

ciri-ciri kapak genggam dan kapak perimbas

Istilah kapak genggam di Indonesia memang terkadang menjadi rancu dengan istilah yang menyebutkan kapak perimbas. Keduanya secara sederhana mendapati istilah yang sama akan tetapi berbeda baik dari segi bentuk atau dari segi periode waktu penggunaannya.

Kapak perimbas atau yang bernama chopper merupakan sebuah alat batu yang digunakan di masa awal berburu dan digunakan untuk mengumpulkan makanan. Bentuk dari jenis kapak ini masif atau utuh dengan ketajaman yang bernuansa cembung atau konveks dan juga ada yang lurus diperoleh melalui suatu upaya pemangkasan secara sederhana di salah satu sisi pinggiran batunya.

Kulit batunya sendiri masih melekat di bagian besar permukaan batunya. Sementara kapak genggam atau hand axe menjadi salah satu varian dari kapak perimbas yang mulai digunakan di masa berburu dan mengumpulkan berbagai macam makanan tingkat lanjut. Bentuk dari alat yang satu ini agak panjang dan memiliki kesan yang meruncing.

Jika dilihat dari gambar kapak genggam ini, tajamannya disiapkan melalui sesi penyerpihan terjal di area permukaan atas menuju pinggiran batu dimana kulit batunya masih melekat hanya pada pangkal alatnya sebagai tempat untuk berpegangan. Secara sederhana bisa kita simpulkan bahwa kapak genggam merupakan suatu bentuk kapak perimbas yang lebih terkesan modern.

Di Indonesia kita juga sering menemukan berbagai kapak genggam. Sejumlah kapak yang ditemukan tersebut dikenal dengan istilah sumatralith atau batu Sumatra karena pada awalnya, pertama kalinya ditemukan adalah berada di wilayah Sumatra.

Pada masa awal ditemukan kapak genggam, ciri – ciri utama dari budaya khusus ini adalah menghasilkan produk alat – alat batu kerakal yang dikenal dengan istilah pebble tools dengan memanfaatkan suatu teknik pemangkasan secara memanjang dan mendatar hanya pada salah satu sisi saja.

Konsep kapak genggam yang semacam ini ditemukan pertama kalinya di Semenanjung Malaya, di Vietnam, Laos, Thailand, Kamboja, Tasmania, Australia dan juga China Selatan. Artefak ini di Indonesia ditemukan di pantai Sumatera Utara, Lhok Seumawe dan juga di daerah Binjai.

Proses Cara Pembuatan Kapak Genggam

Pembuatan Kapak Genggam

Setelah kita mengenal kapak genggam disertai gambar kapak genggam yang beraneka ragam, kita perlu juga mengetahui bagaimana sebenarnya alat atau yang dulu digunakan sebagai senjata ini dibuat atau dibentuk. Kapak ini dibuat dari bahan gamping kersikan atau jenis batu yang lain dimana batu tersebut dibuat sedemikian rupa sampai dengan memiliki bentuk yang meruncing lonjong.

Dalam proses pembuatan kapak genggam, pemangkasan dan juga upaya penajaman yang dilakukan diterapkan secara memanjang menuju ke arah ujung runcingan yang juga meliputi hampir di seluruh bagian permukaan batunya serta hanya meninggalkan sebagian kulit batu pada area sisi permukaan untuk memudahkan ketika Anda menggenggam dan hendak menggunakannya.

Kapak genggam secara umum masih dibuat dengan cara dipahat kasar yang dilakukan seperti ketika membuat kapak perimbas. Akan tetapi juga ada yang telah menyerpih pembuatan kapak genggam dan menghaluskannya secara lebih detail dan dibentuk dengan konsep yang benar – benar teratur dan terarah.

Bentuk kapak genggam secara khusus ini utamanya ditemukan di wilayah lembah Baksoko yang berada di sebelah barat Pacitan atau di daerah Tabuhan, Jawa Timur. Kapak yang model ini bisa digolongkan menjadi suatu budaya yang memiliki kemiripan dengan tingkat budaya Acheulean.

Kapak genggam yang bentuknya paling umum menunjukkan bahwa alat yang satu ini dibuat dari batu inti yang kemudian ditajamkan dengan menggunakan sebuah kapak pemukul dalam menghasilkan suatu tajaman pada kedua area sisinya.

Jika memang Anda ingin mendapatkan hasil yang jauh lebih tertata dan lebih rapi teknik pembuatan kapak genggam dengan cara dirapikan harus dilakukan secara berulang dan sangat hati – hati. Akan tetapi pada beberapa budaya teknologi yang digunakan membuat kapak genggam terkesan benar – benar rumit.

Seperti contohnya pada kapak genggam Sumatra atau yang dikenal dengan sumatralith pemrosesannya hanya di satu sisi dan pada kapak yang sangat runcing ini terkadang dianggap sebagai suatu alat yang digunakan serpih besar.

Jadi bisa dikatakan bahwa walau memiliki tipologi yang sangat mudah dikenali akan tetapi nyatanya menjadi sangat sulit dalam melakukan identifikasi sebuah artefak kapak genggam. Hal ini juga menjadi sedemikian rumit karena terkadang kapak ini merupakan hasil yang didapatkan dari kreativitas si pembuatnya.

Tak ada lagi kemudian standar bentuk yang sama dengan kompleksitas bentuk yang juga muncul dari niat si pembuat sehubungan dengan fungsi yang nantinya akan dilekatkan pada alat yang sudah dibuat.

Bisa dibilang bahwa kapak genggam merupakan salah satu benda yang paling problematic dan sangat kompleks dalam artefak prasejarah.

Kapak genggam ini menjadi sebuah alat yang secara terus menerus dikembangkan sampai dengan mendapatkan bentuk yang jauh lebih baik lagi. Hal ini bisa dibuktikan dengan semakin banyaknya temuan yang jauh lebih baik kalau kita bandingkan dengan beberapa temuan lapisan yang sama.

Fungsi Kapak Genggam Sumatera

Fungsi Kapak Genggam Sumatera

Sampai detik ini memang harus kita akui bahwa belum ada kesepakatan umum tentang bagaimana orang – orang di masa lalu menggunakan kapak ini.

Para ahli yang meneliti berbagai alat yang merupakan benda peninggalan zaman paleolitikum juga kebanyakan memang mengungkapkan bahwa kapak genggam digunakan sebagai kapak atau setidaknya untuk membantu kegiatan manusia di masanya sebagai alat yang multifungsional.

Untuk alasan multifungsional ini, kapak genggam berfungsi hanya sebagai kapak yang bisa dianggap alat untuk melakukan berbagai aktivitas manusia. Kapak ini dalam fungsi yang multifungsional digunakan memotong, menggali, menggores, menusuk, memalu dan yang lainnya.

Selain itu dengan melihat perkembangan alat – alat batu, kapak ini juga bisa digunakan sebagai sebuah peralatan untuk menghasilkan alat serpih atau berbagai alat yang lainnya.

Penegasan tentang fungsi dari kapak genggam ini terinspirasi oleh temuan dari situs arkeologi yaitu Olorgesailie yang ada di Kenya. Terdapat beberapa indikasi dari kapak genggam yang memang dimaksudkan untuk dilemparkan pada kawanan hewan.Selain itu juga terdapat beberapa artefak kapak yang serupa dan terlalu besar untuk digenggam kemudian digunakan langsung.

Atas dasar teorinya, kapak jenis ini dilemparkan sehingga menyebabkan luka yang serius pada hewan yang sedang diburu. Hanya saja yang disayangkan, sampai detik ini masih belum ada bukti dari terdapatnya sebuah dampak kerusakan yang penyebabnya adalah kapak genggam pada hewan buruan yang ada di masa lalu.

Bisa dibilang bahwa bagaimanapun juga, kapak genggam digunakan menjadi suatu rudal yang masih sangat aneh karena pada masanya terdapat senjata yang sangat efisien seperti halnya lembing dan panah.

Beberapa kapak genggam ini mungkin telah digunakan untuk alasan praktis akan tetapi banyak yang menunjukkan terdapatnya derajad keterampilan, desain dan juga simetri di area luar tuntutan yang diperlukan untuk kegunaan yang bersifat praktis.

Bahkan juga ada yang terlalu besar untuk digenggam dan juga yang terlalu kecil jika orang – orang menyebut alat peninggalan tersebut sebagai kapak.

Seperti yang sudah disinggung dalam uraian diatas bahwa kebudayaan kapak genggam merupakan hasil dari zaman batu tua atau di zaman paleolitikum yang kemudian berlanjut sampai awal neolitikum dari pithecanthropus erectus menuju ke homo erectus sampai ke homo sapiens.

Berbagai macam pola pemukiman dan pola mata pencaharian tersebut menunjukkan adanya suatu indikasi perbedaan secara dikotomi antara kehidupan yang ada di pantai dan kehidupan yang ada di area pedalaman.

Mata pencaharian dari masyarakat pantai adalah mengolah hasil biota laut dan beberapa ribu tahun kemudian akan menghasilkan suatu timbunan sisa makanan yang seringkali didalamnya sisa – sisa aktivitas masyarakat pendukung juga berupa ekofak dan juga artefak.

Sebaliknya yang menjadi mata pencaharian masyarakat pedalaman adalah berburu hewan besar dan hewan kecil dengan memanfaatkan banyak artefak batu yang juga ditemukan di sekitarnya.

Didalam perkembangannya sendiri, mereka mulai turut memanfaatkan goa yang dijadikan sebagai lahan untuk huniannya. Tidak hanya tentang cara membuatnya, melainkan tentang cara menggunakan kapak genggam juga butuh suatu keahlian khusus.

Mungkin untuk satu atau dua kali penggunaan terkesan sepele akan tetapi jika Anda menggunakannya secara sembarangan maka resiko terluka akan Anda dapatkan.

Dalam penggunaan kapak genggam, dibutuhkan koordinasi antara tangan dengan mata. Perencanaan, kesabaran dan ketahanan atas infeksi dan memar merupakan hal yang akan sangat sering dijumpai dalam penggunaan kapak ini.

Jenis-Jenis Kapak Genggam Beserta Gambar Kapak Genggam

kapak genggam

Kapak perimbas dan gambarnya

kapak perimbas

 

Kapak perimbas merupakan sejenis kapak yang digenggam dan bentuknya benar – benar masif. Biasanya kapak yang satu ini digunakan untuk memotong kayu, memahat tulang dan juga bisa dijadikan sebagai sebuah senjata untuk mempertahankan diri. Kapak yang satu ini bisa ditemukan di area Gombong, provinsi Jawa Timur dan juga pernah ditemukan di daerah Sukabumi, provinsi Jawa Barat serta Goa Choukoutienn yang ada di Beijing China.

Jenis kapak perimbas sesuai dengan gambar kapak genggam perimbas dapat kita temukan juga di daerah Pacitan, Jawa Timur. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa kapak yang ditemukan di Indonesia ini merupakan kapak asli dari kebudayaan Pacitan yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Kapak persegi dan gambarnya

gambar kapak persegi

Kapak persegi merupakan senjata atau alat yang digunakan oleh manusia purba untuk mencangkul berburu dan juga digunakan untuk upacara pemakaman manusia purba. Jenis kapak yang satu ini bisa ditemukan di berbagai daerah yang ada di Indonesia secara khusus didaerah pulau Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan dan pulau Jawa.

Jenis kapak persegi yang satu ini dibuat dengan memanfaatkan api yang sudah diasah sampai benar – benar tajam terlebih dahulu. Dikatakan bahwa jenis kapak yang satu ini dibawa oleh orang yang berasal dari Yunan Kesemenanjung Malaka yang kemudian masuk ke Pulau Jawa melalui wilayah Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan juga Maluku.

Jenis kapak ini juga dikatakan sering dijadikan sebagai lambang kebesaran, upacara adat, jimat dan juga menjadi sebuah alat tukar. Kapak persegi ini disebut sebagai kapak persegi karena bentuknya memang menyerupai persegi.

Jenis kapak ini memiliki ukuran yang juga berbeda dimana kapak ini ukurannya besar dan disebut dengan nama Beliung persegi yang banyak digunakan untuk mencangkul. Mengenai bahan dari kapak ini tidak seperti kapak pada umumnya melainkan berbahan dasar batu chalcedon yang sangat keras.

Kapak lonjong dan gambarnya

kapak lonjong

 

Jenis kapak genggam yang satu ini merupakan sebuah kapak penampang. Kapak ini hadir dengan dua ukuran yang berbeda yaitu ukuran besar dan ukuran kecil. Kapak lonjong bisa ditemukan di beberapa wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Maluku, Flores, Kepulauan Tanimbar, Sangihe Talaud dan yang lainnya.

Kapak genggam dan gambarnya

gambar kapak genggam

Kapak genggam adalah kapak yang dibuat dari bahan gamping kersikan dan jenis batu yang lainnya. Batu ini dibuat sedemikian rupa sampai memiliki bentuk yang lonjong meruncing. Pemangkasan serta penajamannya dilakukan secara lebih memanjang ke arah ujung runcingan yang meliputi hampir ke seluruh bagian permukaan batunya yang meninggalkan sebagian kulit batu pada area sisi permukaan yang dapat semakin memudahkan ketika anda genggam dan akan Anda gunakan.

Kapak genggam ini biasanya dipahat kasar seperti teknik yang sebelumnya dilakukan dalam membuat kapak perimbas akan tetapi ada juga kapak genggam yang diserpih dan dihaluskan dengan teratur seperti yang kita sudah bahas di bagian proses pembuatan kapak ini.

Kapak genggam pada umumnya terbuat dari batu inti dengan menggunakan kapak pemukul untuk mendapatkan tingkat ketajaman yang runcing di kedua sisinya. Agar hasil yang jauh lebih maksimal bisa didapatkan, pemukulan dilakukan dengan berulang – ulang yang pastinya dilakukan secara ekstra dan hati – hati.

Kapak perunggu dan gambarnya

gambar kapak perunggu

Jenis kapak perunggu ini merupakan jenis kapak yang terbuat dari bahan perunggu dan sudah ada sejak zaman manusia purba. Kapak perunggu hadir dalam dua jenis yaitu kapak corong dan kapak upacara. Untuk jenis kapak perunggu corong atau kapak corong merupakan jenis kapak yang memiliki ciri berupa lubang menyerupai corong.

Sementara untuk kapak upacara merupakan jenis kapak perunggu yang kegunaannya sebagai bagian dari peralatan atau sarana dalam melakukan upacara tradisional yang ada kaitannya dengan sistem kepercayaan yang dianut masyarakat terdahulu.

Kapak jenis ini ditemukan di Indonesia dan memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk. Ada yang bentuknya kecil dan ada yang besar dengan menggunakan hiasan. Ada yang bentuknya pendek lebar, ada yang bulat dan ada yang panjang di satu sisinya.

Bentuk dari kapak perunggu yang panjang di satu sisinya disebut dengan candrasa. Jika kita lihat dari kegunaannya, maka kapak perunggu ini bisa berfungsi sebagai alat untuk upacara, benda pusaka dan juga sebagai perkakas atau alat yang digunakan bekerja.

Itulah informasi tentang kapak genggam yang menjadi sebuah peninggalan zaman paleolitik. Pahami disertai dengan gambar kapak genggam dan gambar kapak jenis lain yang sudah kami uraikan. Semoga informasi diatas semakin menambah informasi pengetahuan dan wawasan kita semua.

Leave a Comment