Berikut ini adalah Cerita atau Dongeng Peri Bunga Singkat yang cocok menemani anak-anak sebelum tidur.
Dahulu kala, di sebuah hutan yang indah, hiduplah seorang peri bernama Bunga.
Bunga adalah peri yang sangat cantik dan baik hati.
Ia memiliki sayap yang indah seperti kelopak bunga, dan tubuhnya berkilau seperti permata.
Setiap kali Bunga terbang melintasi hutan, ia selalu memperhatikan keindahan alam yang mengelilinginya.
Suatu hari, ketika Bunga sedang terbang, ia mendengar suara tangisan yang datang dari sebuah rumah kecil di tengah hutan.
Tanpa berpikir panjang, Bunga segera menuju rumah tersebut untuk melihat apa yang terjadi.
Ternyata, di dalam rumah tersebut terdapat seorang anak kecil yang sedang sakit parah.
Keluarga anak tersebut sangat sedih dan khawatir karena tidak tahu bagaimana cara menyembuhkan anak mereka.
“Bunga, apakah kamu bisa membantu anak ini sembuh?” tanya ibu dari anak tersebut.
Bunga dengan senang hati mengangguk dan berkata, “Aku akan memberikan sebagian kecil dari keajaiban peri ke dalam air minumnya.
Semoga dia akan cepat sembuh.”
Dan sungguh ajaib, hanya dalam beberapa saat, anak itu merasa lebih baik dan mulai tersenyum bahagia.
“Terima kasih, Bunga! Terima kasih sudah menyelamatkan hidup anakku!” ujar ayah dari anak tersebut.
“Tidak usah berterima kasih, saya hanya ingin membantu orang yang membutuhkan,” jawab Bunga.
Keluarga anak tersebut sangat bersyukur dan bertanya kepada Bunga apa yang bisa mereka lakukan sebagai rasa terima kasih.
Bunga tersenyum dan berkata bahwa ia hanya ingin melihat anak tersebut sembuh dan bahagia.
Sejak saat itu, Bunga menjadi terkenal sebagai peri penyembuh.
Banyak orang datang kepadanya untuk meminta bantuan dalam mengatasi penyakit dan kesedihan mereka.
Bunga dengan senang hati membantu mereka semua dan memberikan keajaiban-keajaiban yang membuat orang-orang itu merasa lebih baik.
Namun, suatu hari, ketika Bunga sedang terbang di atas hutan, ia bertemu dengan seorang peri yang sombong dan suka membanggakan diri.
“Hai, Bunga! Aku dengar kau telah menjadi terkenal sebagai peri penyembuh.
Tapi, apa yang membuatmu begitu istimewa? Aku juga bisa melakukan keajaiban-keajaiban seperti itu,” ujar si peri sombong.
Bunga tersenyum dan berkata, “Setiap peri memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing.
Saya tidak ingin membanggakan diri, tetapi saya percaya bahwa setiap keajaiban yang saya berikan, saya lakukan dengan tulus dan hati yang bersih.”
“Tapi, aku juga melakukannya dengan tulus dan hati yang bersih,” balas si peri sombong.
Bunga hanya tersenyum dan berkata, “Terima kasih, teman.
Tapi, saya yakin bahwa kebaikan hati akan selalu menjadi hal yang paling penting dalam hidup kita.”
Akhirnya, Bunga menjadi peri yang sangat terkenal dan dihormati di seluruh hutan.
Namun, kepopuleran Bunga tidak membuatnya sombong atau lupa akan tugasnya sebagai peri penyembuh.
Ia terus membantu orang-orang yang membutuhkan, dan selalu memberikan keajaiban-keajaiban yang membuat orang merasa lebih bahagia dan sehat.
Setelah bertahun-tahun menjadi peri yang terkenal dan dihormati, Bunga memutuskan untuk mengambil waktu untuk dirinya sendiri.
Ia terbang ke tempat-tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya, dan menikmati keindahan alam yang ada di sekitarnya.
Namun, meski Bunga menikmati waktu untuk dirinya sendiri, ia tidak pernah melupakan tugasnya sebagai peri penyembuh.
Ketika ada orang yang membutuhkan bantuan, Bunga selalu siap membantu dan memberikan keajaiban yang membuat mereka merasa lebih baik.
Dan itulah kisah tentang Bunga, peri yang cantik dan baik hati, yang selalu siap membantu orang-orang yang membutuhkan.
Ia merupakan contoh yang baik tentang bagaimana kebaikan hati dan tulus ikhlas dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua.
Itulah dongeng singkat yang populer cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul Peri Bunga lengkap dengan pesan moralnya.
Pesan moral dari cerita Peri Bunga adalah tentang pentingnya
memiliki hati yang tulus dan ikhlas dalam membantu orang lain. Bunga menjadi peri yang terkenal dan dihormati karena kebaikan hatinya yang selalu membantu orang lain tanpa memperhitungkan keuntungan pribadi.
Selain itu, cerita ini juga mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing. Kita tidak perlu membanggakan diri atau merasa lebih baik dari orang lain untuk membantu dan melakukan kebaikan.