Berikut cerita singkat tentang Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, dongeng singkat dengan pesan moral yang bisa diambil untuk kita semua.
Dahulu kala, di tengah hutan yang luas, hiduplah seorang ratu cantik bersama dengan anaknya yang bernama Putri Salju. Putri Salju sangat cantik, memiliki kulit putih seperti salju dan rambut hitam panjang yang indah. Ia sangat disayangi oleh ibunya dan selalu dimanja dengan berbagai hal yang diinginkannya.
Suatu hari, sang ratu jatuh sakit dan meninggal dunia. Putri Salju merasa sangat sedih dan kesepian. Namun, kehidupannya berubah ketika ia menemukan sebuah rumah kecil di tengah hutan. Rumah itu ternyata adalah milik tujuh kurcaci kecil yang hidup bersama-sama di dalamnya.
Putri Salju memutuskan untuk tinggal bersama tujuh kurcaci tersebut. Ia membantu membersihkan rumah dan memasak untuk mereka. Tujuh kurcaci sangat senang dan merasa bersyukur karena Putri Salju telah datang untuk menemani mereka.
Suatu hari, ketika Putri Salju sedang membersihkan rumah, tiba-tiba ia terkejut melihat seekor kucing besar yang berada di dalam rumah. Kucing tersebut terlihat lapar dan kehausan. Tanpa pikir panjang, Putri Salju memberikan makanan dan minuman kepada kucing tersebut. Setelah kucing tersebut kenyang, ia pergi meninggalkan rumah tujuh kurcaci.
Tidak lama kemudian, Putri Salju mendengar kabar bahwa Raja di kerajaan sebelah sedang mengadakan pesta dansa untuk mencari seorang istri untuk putranya yang tampan dan baik hati. Putri Salju sangat ingin pergi ke pesta tersebut, namun ia tidak memiliki pakaian yang bagus dan indah seperti yang lainnya.
Mendengar keinginan Putri Salju, tujuh kurcaci memberikan hadiah berupa baju dan sepatu yang indah untuk Putri Salju. Mereka juga memberikan sebuah kalung yang terbuat dari permata yang sangat indah.
Dengan pakaian baru yang diberikan oleh tujuh kurcaci, Putri Salju pergi ke pesta dansa yang diadakan oleh Raja. Ketika ia tiba di pesta, semua mata tertuju padanya. Semua orang kagum dengan kecantikan dan keanggunan Putri Salju.
Putri Salju menari dengan putra mahkota, dan mereka berdua saling jatuh cinta. Namun, saat tariannya berakhir, Putri Salju harus segera pulang ke rumah tujuh kurcaci. Ia menjanjikan akan datang lagi ke pesta tersebut besok malam.
Ketika Putri Salju tiba di rumah tujuh kurcaci, ia terkejut melihat si kucing besar yang datang lagi ke rumah mereka. Kali ini, si kucing menyuruh Putri Salju untuk meminum cairan ajaib yang ia berikan. Putri Salju awalnya ragu, namun ia akhirnya meminum cairan tersebut karena si kucing memastikan bahwa itu akan membuatnya menjadi lebih cantik dan menarik lagi.
Setelah Putri Salju tiba di rumah, ia langsung menuju ke dapur untuk membuatkan makanan untuk tujuh kurcaci. Namun, si kucing besar yang tadi datang menghampirinya.
“Putri Salju, kau benar-benar sangat cantik dan anggun tadi malam. Aku yakin putra mahkota jatuh cinta padamu,” kata si kucing besar sambil tersenyum.
“Terima kasih, tapi aku hanya ingin memastikan bahwa aku cocok untuk menjadi istri seorang putra mahkota,” jawab Putri Salju sambil tersenyum kecil.
“Kau tidak perlu khawatir. Kucing besar ini akan membantumu. Aku akan memberikan cairan ajaib untukmu. Dengan meminumnya, kau akan menjadi lebih cantik dan menarik lagi,” kata si kucing besar sambil menunjukkan botol berisi cairan ajaib.
Putri Salju ragu-ragu, namun akhirnya ia memutuskan untuk meminum cairan tersebut. Setelah meminumnya, ia merasa tubuhnya menjadi hangat dan segar.
“Terasa aneh, tapi bagaimana pun aku sangat berterima kasih,” kata Putri Salju sambil tersenyum kecil.
“Baiklah, aku akan datang lagi besok malam. Ingat, jangan memberitahu siapa pun tentang cairan ajaib ini,” kata si kucing besar sambil pergi dari rumah tujuh kurcaci.
Keesokan harinya, Putri Salju kembali ke pesta dansa yang diadakan oleh Raja. Kali ini, ia terlihat lebih cantik dan menawan dari sebelumnya. Putra mahkota juga terpesona dengan kecantikan Putri Salju dan mereka menari bersama-sama lagi.
“Kau benar-benar sangat cantik dan menawan. Aku ingin sekali menjadi suamimu,” kata putra mahkota sambil tersenyum kecil.
“Aku juga ingin menjadi istrimu,” jawab Putri Salju sambil tersenyum gembira.
Namun, saat malam semakin larut, Putri Salju harus segera pulang ke rumah tujuh kurcaci. Sebelum pergi, ia memberikan kalung permata indah yang diberikan oleh tujuh kurcaci sebagai hadiah untuk putra mahkota.
“Sampai jumpa besok malam di pesta ini,” kata Putri Salju sambil pergi meninggalkan pesta dansa.
Di rumah tujuh kurcaci, Putri Salju sangat senang dan bahagia karena putra mahkota menyukainya. Namun, tiba-tiba ia merasa pusing dan sakit kepala. Ia merasa tubuhnya menjadi semakin panas dan ia merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.
“Kau baik-baik saja, Putri Salju?” tanya tujuh kurcaci khawatir.
“Tidak, aku merasa sangat buruk,” jawab Putri Salju sambil mencoba untuk bangkit dari tempat duduknya.
Tiba-tiba, cahaya putih keluar dari tubuh Putri Salju. Tujuh kurcaci terkejut melihatnya. Cahaya putih tersebut semakin lama semakin terang dan semakin membesar. Kemudian, tiba-tiba saja, di hadapan tujuh kurcaci muncul seorang peri cantik berpakaian putih bersih.
“Halo, aku adalah Peri Penjaga Salju. Aku diutus untuk memberikan perlindungan pada Putri Salju,” ucap peri cantik itu dengan suara lembut.
Tujuh kurcaci sangat kagum dan terkesima dengan kehadiran peri cantik tersebut. Mereka menyambut baik dan memperkenalkan diri satu per satu kepada peri Penjaga Salju.
“Sampai saat ini, Putri Salju telah meminum cairan ajaib dari si kucing besar. Kami tidak tahu apa efek samping dari cairan itu,” ucap salah satu kurcaci dengan khawatir.
Peri Penjaga Salju pun memeriksa kondisi Putri Salju dengan hati-hati. Setelah memeriksanya, dia menemukan bahwa Putri Salju sedang dalam bahaya.
“Kita harus segera menghilangkan efek dari cairan ajaib itu, jika tidak maka Putri Salju akan menjadi korban kekuatan si kucing besar,” ujar Peri Penjaga Salju serius.
Setelah memberikan instruksi, peri Penjaga Salju segera melakukan ritual penyembuhan pada Putri Salju. Dia menggunakan kekuatan ajaibnya untuk menghilangkan efek dari cairan ajaib itu. Setelah beberapa saat, Putri Salju merasa jauh lebih baik dan sehat kembali.
“Terima kasih banyak, Peri Penjaga Salju! Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku tanpamu,” ucap Putri Salju dengan hati yang penuh terima kasih.
“Kau tak perlu berterima kasih, Putri Salju. Itulah tugasku sebagai Penjaga Salju. Aku akan selalu menjaga keamanan dan keselamatanmu,” ucap Peri Penjaga Salju dengan senyum ramah.
Dari hari itu, Putri Salju selalu merasa aman dan dilindungi oleh Peri Penjaga Salju. Dia juga terus menghadiri pesta dansa yang diadakan oleh raja bersama putra mahkota. Namun, kali ini dia tidak lagi minum cairan ajaib dari si kucing besar dan hanya mengandalkan kecantikan alaminya.
Hari demi hari berlalu, Putri Salju semakin dekat dengan putra mahkota. Mereka berdua saling jatuh cinta dan akhirnya menikah di istana raja. Tujuh kurcaci dan Peri Penjaga Salju menjadi tamu kehormatan dalam pernikahan Putri Salju dan putra mahkota.
Akhirnya, Putri Salju hidup bahagia selamanya bersama suaminya dan mereka selalu dijaga dan dilindungi oleh Peri Penjaga Salju serta didukung oleh tujuh kurcaci. Dan si kucing besar? Dia tidak pernah muncul lagi setelah itu.
Pesan moral yang dapat diambil dari cerita Putri Salju dan Tujuh Kurcaci adalah pentingnya memiliki kepercayaan diri dan kecantikan alami yang dimiliki setiap individu. Dalam cerita, Putri Salju awalnya tidak percaya diri dengan kecantikannya dan mencoba mencari cara-cara untuk mempercantik dirinya dengan minum cairan ajaib dari si kucing besar. Namun, hal tersebut justru membahayakan dirinya sendiri dan membuatnya bergantung pada kekuatan lain.
Namun, dengan bantuan dari Peri Penjaga Salju dan dukungan dari tujuh kurcaci, Putri Salju menyadari bahwa kecantikan alaminya sudah cukup dan tidak perlu mengandalkan kekuatan ajaib dari luar. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.