cerita fabel semut dan merpati

Dahulu kala, di sebuah hutan yang indah, hidup sekelompok semut yang sangat rajin dan kerja keras. Mereka selalu bekerja keras setiap hari untuk mengumpulkan makanan dan membuat sarang.

Suatu hari, seorang merpati yang sangat sombong datang ke hutan tersebut. Ia melihat semut yang bekerja keras dan tertawa dengan sinis. “Mengapa kalian bekerja keras seperti itu? tidakkah kalian tau bahwa kita merpati bisa terbang dan bebas melakukan apapun yang kita inginkan,” ucap merpati itu dengan sombong.

Semut-semut itu tidak terima dengan ucapan merpati itu. Mereka berkumpul dan berdiskusi. “Kita tidak bisa terbang seperti merpati, tapi kita bisa bekerja keras dan berusaha untuk hidup. Kita tidak perlu merasa sombong atau rendah diri karena kita memiliki kemampuan yang berbeda,” ucap salah satu semut yang paling berpengalaman.

Merpati itu masih tidak mengerti dan tetap sombong. Ia terbang kemana-mana mengejar kebebasan dan kesenangan tanpa memikirkan masalah yang mungkin ia temui. Sementara itu, semut-semut tetap bekerja keras dan hidup dengan baik.

Suatu hari, musim kemarau datang dan merpati itu kesulitan menemukan makanan. Ia datang kembali ke hutan dan menemukan semut-semut yang masih bekerja keras. Merpati itu menyesal karena tidak menghargai kerja keras semut-semut itu. Ia pun minta tolong kepada semut-semut untuk membantunya mencari makanan.

Semut-semut itu dengan baik hati menerima permintaan merpati itu. Mereka menunjukkan kepada merpati tempat-tempat yang baik untuk mencari makanan dan memberikan sebagian dari makanan yang mereka kumpulkan. Merpati itu sangat berterima kasih dan akhirnya mengerti bahwa kerja keras dan solidaritas itu lebih penting daripada sombong dan merasa superior.

Merpati: “Maafkan saya semut-semut, saya benar-benar salah. saya tidak menghargai kerja keras kalian dan tidak sadar bahwa solidaritas itu lebih penting daripada sombong dan merasa superior. Terima kasih telah membantu saya”
Semut: “Tidak apa-apa, yang penting kita saling membantu satu sama lain”.

Tokoh-tokoh dalam cerita diatas adalah :

Semut-semut, mereka di ceritakan sebagai tokoh yang rajin dan kerja keras, solidaritas dan tidak sombong.
Merpati, diceritakan sebagai tokoh yang sombong dan merasa superior, tapi di akhir cerita ia menyesal dan belajar untuk tidak sombong lagi dan belajar untuk saling membantu.

Pesan moral yang bisa diambil dari cerita di atas adalah:

  • Kerja keras dan solidaritas lebih penting daripada sombong dan merasa superior.
  • Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda, tidak perlu merasa rendah diri atau sombong karena kemampuan yang dimiliki.
  • Membantu sesama akan membuat hidup lebih baik dan memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Leave a Comment