Cerita Rakyat Baru Klinting Singkat

Berikut ini adalah cerita rakyat Baru Klinting singkat yang sangat terkenal. Cerita singkat yang cocok menemani anak-anak sebelum tidur.

Cerita Rakyat Baru Klinting Singkat

Dahulu kala, di sebuah desa yang terletak di lereng gunung, hiduplah sekelompok gembala yang setiap hari membawa sapi mereka ke padang rumput yang hijau di kaki gunung.

Mereka tidak menyadari bahwa di dalam gua besar yang tersembunyi di sana, ada naga raksasa yang dikenal sebagai Baru Klinting.

 

Suatu hari, Baru Klinting menerima perintah dari seorang dewa untuk mencari sembilan gembala yang akan dijadikan persembahan bagi para dewa.

Dengan semangat membara, naga itu berangkat ke gunung untuk menemukan gembala-gembala tersebut.

naga

Sementara itu, di antara gembala-gembala itu, ada seorang yang sangat kurus dan kotor.

Teman-temannya sering mengolok-olokinya, tetapi sang gembala kurus itu tetap bersabar.

Ia tidak pernah marah atau membalas perlakuan mereka.

Ia hanya diam dan meninggalkan mereka setiap kali mereka mengejeknya.

 

Hari itu, matahari bersinar terik dan panasnya terasa menusuk tulang.

Gembala-gembala itu merasa sangat lelah dan kehausan.

Mereka sangat menginginkan tempat yang teduh untuk beristirahat.

Tiba-tiba, gembala kurus menemukan tempat yang sempurna di bawah pohon besar yang rindang.

 

“Wow, tempat ini sangat sejuk.

Ayo, beristirahat di sini,” kata gembala kurus dengan penuh kegembiraan.

 

Teman-teman gembala merasa iri melihat gembala kurus telah menemukan tempat yang nyaman.

Rasa cemburu itu memicu rencana jahat dalam pikiran mereka.

 

“Apa yang akan terjadi jika kita merebut tempat ini darinya?” usul salah satu gembala.

 

“Benar! Kita pantas mendapatkan tempat yang bagus ini,” sahut yang lain.

 

Tanpa ragu, mereka mengambil lumpur yang tergeletak di sekitar mereka dan melemparkannya ke arah gembala kurus.

Gembala kurus itu merasa sangat sedih, tetapi ia tetap tenang dan tidak marah.

 

Tanpa berkata sepatah kata pun, ia meninggalkan mereka dan pergi menjauh.

Ia berjalan dengan hati yang hancur, tetapi masih berusaha menjaga ketenangannya.

 

Hujan mulai turun, awan gelap menggantung di langit.

Para gembala mencari tempat lain yang bisa melindungi mereka dari hujan deras.

Mereka berlari mencari tempat berlindung dan akhirnya menemukan sebuah gua besar dengan batu-batu tajam di dalamnya.

 

Tanpa mereka sadari, gua itu adalah mulut Baru Klinting.

Saat semua gembala berlindung di dalam gua, tiba-tiba salah satu dari mereka, yang paling sombong, mendorong gembala kurus agar keluar dari gua.

 

“Kamu tidak pantas berada di sini! Tempat ini hanya untuk orang-orang besar seperti kami!” kata gembala sombong tersebut dengan nada merendahkan.

 

Gembala

 

kurus mencoba memohon, “Tapi di luar sedang hujan, saya akan basah.”

 

“Aku tidak peduli! Pergi!” seru gembala sombong itu sambil mendorongnya keluar dari gua.

 

Sang gembala kurus yang tidak bersalah keluar dari gua dengan hati yang sedih.

Baru saja ia berada di luar gua, tiba-tiba mulut gua tersebut menutup dengan kuat.

Itulah saat Baru Klinting menyelesaikan tugasnya untuk mendapatkan sembilan gembala sebagai persembahan bagi para dewa.

 

Ketika gembala kurus melihat gua itu menutup dan berubah menjadi naga yang menakutkan, ia merasa takut dan langsung berlari secepat yang ia bisa. Ia lari ke desa untuk memberi tahu.

Itulah cerita singkat yang populer, cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul cerita rakyat Baru klinting singkat, lengkap dengan pesan moralnya.

Pesan moral yang dapat diambil dari cerita di atas adalah Jangan pernah meremehkan atau menghina orang lain berdasarkan penampilan atau kekurangannya. Gembala kurus dalam cerita tersebut telah menerima perlakuan yang tidak adil dan diremehkan oleh teman-temannya karena penampilannya yang kurus dan kotor. Namun, gembala kurus tetap sabar dan tidak membalas perlakuan buruk tersebut. Ketika situasi berbalik dan mereka membutuhkan perlindungan, gembala kurus tidak diperbolehkan masuk ke dalam gua dan akhirnya diselamatkan dari bahaya naga. Pesan moral ini mengajarkan pentingnya menghargai setiap individu tanpa memandang penampilan atau kekurangan fisik mereka, karena siapa pun bisa memiliki nilai yang luar biasa dan berperan penting dalam kehidupan orang lain.

Leave a Comment