Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih

By | November 17, 2023
Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih

Berikut ini adalah cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih yang sangat terkenal Singkat yang cocok menemani anak-anak sebelum tidur.

Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih

Di sebuah desa yang tenang, tinggallah seorang janda yang baru saja kehilangan suaminya.

Suaminya yang telah meninggal adalah ayah dari Bawang Putih, sedangkan sang janda adalah ibu dari Bawang Merah.

Kehilangan suami membuat janda itu harus mengurus kedua anaknya sendirian.

Bawang Putih dan Bawang Merah adalah saudara tiri yang tinggal dalam satu rumah.

Meski mereka tinggal serumah, kepribadian keduanya sangat bertolak belakang.

Bawang Putih adalah anak yang rajin, baik hati, suka menolong, dan jujur.

Sebaliknya, Bawang Merah memiliki sifat malas, sombong, angkuh, dan pemarah.

Sikap buruk Bawang Merah semakin diperburuk oleh perlakuan ibunya yang selalu memanjakannya.

Ibu tersebut cenderung memilih Bawang Merah dan memperlakukan Bawang Putih dengan tidak adil.

Bawang Putih sering diperintahkan untuk melakukan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang Merah bebas dari tugas-tugas tersebut.

Suatu hari, ibu meminta Bawang Putih untuk mencuci baju mereka.

Bawang Putih mengangguk dan pergi ke sungai untuk mencucinya.

Ketika ia mencuci baju, ia tidak sengaja melihat sepotong kain milik ibu yang terlempar dan hanyut di sungai.

Bawang Putih langsung panik, karena ia takut diusir dari rumah jika kain itu hilang.

Bawang Putih segera menyusuri sungai dengan harapan menemukan kain yang hilang.

Ia berjalan jauh, melewati pepohonan dan batu-batu besar, namun tetap tidak menemukan kain ibu.

Akhirnya, ia sampai di sebuah goa yang tersembunyi di balik rerimbunan pepohonan.

Di dalam goa itu, terlihat seorang nenek tua yang duduk sendirian.

Bawang Putih mendekati goa dengan hati-hati dan memanggil nenek tua itu, “Permisi, nenek.

Apakah nenek melihat kain yang hilang? Saya sangat khawatir jika kain itu tidak bisa saya temukan.”

Nenek tua itu memalingkan wajahnya dan tersenyum, “Tentu saja, anakku.

Aku melihat kain itu terlempar ke sungai.

Namun, aku tahu di mana kain itu berada.

Aku akan memberikannya padamu jika kamu bersedia membantuku.”

Bawang Putih dengan sopan menyetujui permintaan nenek tua itu, “Tentu saja, nenek.

Saya siap membantu.

Apa yang harus saya lakukan?”

Nenek tua itu tersenyum dan berkata, “Aku memiliki pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan.

Jika kamu membantuku menyelesaikan pekerjaan itu, kain yang hilang akan menjadi milikmu.”

Bawang Putih mengangguk dan mulai bekerja tanpa ragu.

Ia membersihkan goa, menyapu lantai, dan melakukan semua tugas yang diberikan oleh nenek tua dengan tekun.

Waktu berlalu dan Bawang Putih berhasil menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik.

Nenek tua itu tersenyum puas, “Kerjamu sangat baik, Bawang Putih.

Inilah kain yang kau cari.”

Bawang Putih merasa lega dan bersyukur.

Ia mengucapkan terima kasih kepada nenek tua itu dan menerima kain yang telah lama dicarinya.

Selain memberikan kain, nenek tua itu juga menawarkan hadiah lain untuk Bawang Putih.

Nenek tua itu mengeluarkan dua labu dari dalam goa.

Salah satunya adalah labu besar, sedangkan yang lainnya adalah labu kecil.

Nenek tua itu berkata, “Bawang Putih, karena kerjamu yang rajin, aku akan memberikan hadiah padamu.

Pilihlah salah satu labu ini.”

Bawang Putih melihat labu besar dan labu kecil dengan penuh pertimbangan.

Ia berpikir sejenak, lalu berkata, “Terima kasih, nenek.

Aku akan memilih labu kecil ini.”

Nenek tua itu tersenyum, “Pilihanmu bijaksana, Bawang Putih.

Semoga hadiah ini membawa kebahagiaan bagimu.”

Bawang Putih mengucapkan terima kasih lagi kepada nenek tua itu dan membawa labu kecil yang dipilihnya pulang ke rumah.

Ia berjalan dengan hati gembira, membayangkan apa yang mungkin ada di dalam labu itu.

Namun, ketika Bawang Putih tiba di rumah, ibu tirinya sangat marah dan gelisah.

Ia berteriak, “Kamu pulang terlambat! Apa yang kamu lakukan di luar selama ini?!”

Bawang Putih yang terkejut mencoba menjelaskan, “Ibu, maafkan saya.

Saya mencari kain yang hilang di sungai dan mendapatkannya dari seorang nenek tua di goa.”

Ibu tirinya tidak mempercayai penjelasan Bawang Putih.

Ia merasa bahwa Bawang Putih terlalu banyak alasan.

Tanpa berpikir panjang, ibu tirinya dengan marah membanting labu kecil yang dibawa Bawang Putih.

Namun, betapa terkejutnya mereka saat labu kecil itu pecah dan mengeluarkan cahaya yang berkilauan.

Ternyata, di dalam labu itu terdapat banyak batu permata yang indah.

Ibu tirinya dan Bawang Putih saling menatap dengan kebingungan dan keterkejutan.

Mereka menyadari bahwa labu kecil tersebut berisi kekayaan yang tak terduga.

Ibu tirinya menyesali perlakuannya yang buruk terhadap Bawang Putih dan meminta maaf kepadanya.

Mereka kemudian menyusun rencana untuk menggunakan kekayaan yang mereka temukan dengan bijak dan membantu orang-orang yang membutuhkan.

Dari situlah, hubungan di antara mereka mulai membaik dan mereka belajar menghargai satu sama lain.

Itulah cerita singkat yang populer, cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, lengkap dengan pesan moralnya

 

Pesan moral cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerja keras, kebaikan hati, dan kesalahan yang bisa kita pelajari dari pengalaman. Selain itu, cerita ini juga menggambarkan bahwa sikap sombong dan perlakuan tidak adil tidak akan membawa kebaikan dalam hidup kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *